Kitab Suci HOK TEK CENG SIN
Terjemahan dari terbitan bahasa Mandarin pada tahun 1866.
FUK ( Rezeki ) asal-nya dari Allah,
Tek ( Moral ) timbul-nya dari sanubari Manusia.
Jujur-kan diri dan
lain-nya, harus spontan semua.
Tanah luas, remang-remang
Nasib banyak godaan
Ini disebabkan apa?
Segala-nya sudah takdir,
nasib seumur hidup pun di-atur sedemikian rupa, yang tahu hanya-lah Dewa-dewa.
Mohon-mohon apa-kah
pasti dikabulkan ?
Bahaya dan bahagia
apakah karena kelakuan diri-nya?
Jadi jutawan, hidup
bahagia, semua disebabkan masa lampau-nya; tapi sayang sekali, kalau tidak ber-budi
hati, malapetaka pun akan membuntuti.
Yang berdasarkan
mohon, sujud, hingga diterima jadi Dewa dari dahulu kala jarang ada.
Sayang seribu sayang,
mengapa kesadaran Manusia bisa sedemikian rupa !
Yang di-maksud Siu
Tao ialah mempertebal kebudian, memperkuat rohaniah dan jasmaniah, juga memupuk
Jasa-jasa. Jadi yang sudah Siu Tao pun harapan menjadi Dewa masih sukar juga.
Dewa dalam
kelenteng-kelenteng semua-nya adalah Agung dan Mulia, penganut-penganut harus
mantap hati dan tebal iman-nya.
Yang Sembahyang semua
akan dapat rezeki, pemberian dengan cuma-cuma.
Kalau memang dapat
melihat (berjumpa) itu sudah lain persoalan-nya, kurnia dan kegaiban selalu
diberikan kepada yang ke-jodoh-an-nya besar saja.
Belajar tak
membedakan siapa dia dahulu dan siapa dia sekarang, hanya yang sukses-lah dapat
menjadi Pimpinan. Hitung-lah dari zaman ke zaman, berapa-kah Pahlawan-Pahlawan
atau Pemuka-pemuka yang dapat mengerti sungguh-sungguh maksud inti masuk ke
Dunia dan keluar dari Dunia ? Hingga melampaui
Sesama-nya, menjadi Wali-wali atau Dewa-Dewa ?
Sedikit sadar,
sedikit faedah.
Banyak sadar, banyak
Kebaikan.
Tak mau sadar, tak
ada obat penolong-nya.
Zaman berubah-ubah,
dosa menimpa-nimpa.
Hanya-lah yang sadar
( WU TAO ) dapat lepas dari sengsara, lepas dari ketenggelaman !
Manusia yang ber-baik
hati, Dewa-Dewa akan menyayangi; yang ber-bejat budi akan bingung dan di-benci.
Terlalu longgar atau
bebas harus dikendalikan, seperti sinar terang menyilaukan mata dikurangi
sedikit terang-nya. Terlalu menekan diri harus bebas sedikit seperti di-kurung
mendung harus ada cahaya-nya.
* * * * * * * * * *